Barangkali langkah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Bale Pare Karawang dalam bertani organik meminjam pendekatan para Wali Songo dalam menyebarkan Islam, dimana substansi pertanian organik disampaikan dengan cara-cara inklusif sesuai dengan nafas petani.
Kelompok Seni Sunda Pusaka Rama sedang rekaman di Sekretariat P4S BALE PARE Karawang.
Menurut RT Asim, penulis syair Bale Pare mengatakan, “Saya membuat syair Bale Pare berdasarkan apa yang saya lihat dan hasil obrolan saya dengan anggota P4S Bale Pare”. “Syair yang saya tulis, adalah merupakan detak nadi yang sesungguhnya terjadi di Bale Pare, baik itu merupakan visi Kang Haji Rohmat Sarman (Pendiri sekaligus Ketua P4S Bale Pare), maupun dari prilaku perubahan anggota P4S Bale Pare dalam bertani” tambah RT Asim yang kesehariannya bekerja sebagai Ketua Rukun Tetangga di Desa Pasir Awi.
Lain halnya Bah Sirod, pimpinan Kelompok Seni Sunda Pusaka Rama mengatakan, “Saya merasa bangga karena Kang Haji Rohmat telah memilih kelompok kita mengiringi lagu BALE PARE”. “Sekalipun persiapan kami sangat sempit karena banyak jadwal manggung di daerah Karawang, kami dapat mengiringi lagu BALE PARE dengan Baik”. “Semoga lagu Bale Pare dapat menyemangati warga Karawang dalam bertani organik”, harapnya.
Pada kesempatan lain, Kang Haji Rohmat Sarman, SE., MSi. (KetuaP4S BALE PARE) mengatakan, “Sengaja kami membuat lagu Bale Pare dalam iringan kacapi, biola, kendang dan gong karena ingin meminjam makna kesederhanaan, sekalipun dengan dentingan dawai semoga semangat bertani organik tidak lekang oleh gemerlapnya musik modern”. “Kalau tidak kita yang mengangkat budaya sendiri, ya siapa lagi?! Oleh karena itu, sekalipun lagu BALE PARE apa adanya, tetapi yang lebih penting adalah makna syair yang dilantunkannya” harap Kang Haji disela-sela kesibukannya mengatur anggota kelompok yang saat ini sudah mulai turun ke sawah.
Leave a comment