Pupuk Organik Untuk Pertanian

Pupuk organik (organic fertilizer) merupakan upaya pemberian kesuburan pengganti pupuk kimia kepada pertanian yang dibudidayakan secara organik. Pupuk organik pada pertanian organik secara bentuk dapat dibagi ke dalam dua jenis; yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pengkategorian pupuk organik cair dan pupuk organik padat hanya untuk membantu memahami pertanian organik, bahwa pemberian kesuburannya dapat di berikan dalam bentuk cair dan bentuk padat. Jika pemberian pupuk kimia merupakan upaya pemberian kesuburan, kenapa tidak dengan bahan organik, ketika di coba dapat menyuburkan pertanian, kita tetap memakai pupuk kimia?

Pertanyaan di atas memang bentuk pertanyaan klasik dalam dunia budidaya pertanian saat ini. Efeknya, kita menjadi ragu –apakah jika pupuk kimia di ganti oleh pupuk organik– hasil pertaniannya lebih bagus dan menguntungkan? Jika kita mengukur pertanian dengan ukuran keuntungan — yaitu kuantitas hasil pertanian dikalikan harga, terus kemudian dikurangi jumlah biaya– maka solusi pertanian organik dapat menjadi wacana yang rasional. Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa pula kita tidak mencoba budidaya pertanian dengan pendekatan full organik?

Jika berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam paragraf di atas, maka pertanian organik dengan memakai pupuk organik akan lebih ramai dilakukan, itu pun jika keyakinan berbudidaya organik semakin tinggi. Permasalahan kemudian adalah, keyakinan budidaya organik di tingkat petani masih rendah! Keyakinan dapat dibentuk melalui “pengalaman mencoba” sekalipun dengan pendekatan “trial and error”. Hanya saja, masih sulit dilakukan oleh petani, karena dalam benak mereka –sekaligus pertanian adalah kehidupan mereka– proses budidaya harus berhasil dan menguntungkan. Oleh karena pemikiran itu, maka pertanian organik akan sulit berkembang, dan petani tetap sulit beralih dari pertanian yang kesuburannya didekati oleh kimia.

Keberagaman Pupuk Organik

Jika kita bertanya, apa sih pupuk organik? Maka jawaban definitifnya akan sulit! Tetapi yang jelas, dalam bentuk apapun pupuk organik itu –cair maupun padat– yang bahannya dari bahan alami yang mempunyai keistimewaan tertentu dan mudah lapuk adalah pupuk organik. Dengan demikian, di tingkat petani, pembuatan pupuk organik pendekatannya sangat beragam, disesuaikan dengan ketersediaan bahan maupun pengalaman. Tidak ada aturan baku dalam pembuatan pupuk organik, resep-resep yang bertebaran di dunia internet, itu merupakan hasil percobaan petani dan kemudian di coba dan hasilnya menggembirakan. Jika sudah demikian, maka langkah percobaan-percobaan itu dapat dijadikan patokan untuk pembuatan pupuk organik berikutnya.

Pertanyaan yang sering muncul di tingkat petani ketika bertanya tentang budidaya organik adalah bagaimana pemberian pupuk organik dan cara membuatnya? Itu maknanya, keengganan petani melakukan budidaya organik di kontribusi oleh faktor keyakinan yang kurang. Padahal di lapangan, keyakinan itu bisa dibangun dan terbangun oleh riset dan pengalaman petani itu sendiri. Problem besar saat ini adalah ketimpangan antara kemajuan dunia riset dan informasi tentang pertanian organik di satu sisi, sementara proses transfer hasil riset yang dapat dilakukan petani masih kurang, atau proses transfer yang masih kurang efektif. Oleh karena itu, langkah pasti untuk mensinergikan keduanya perlu diadakan proses transfer yang modelnya sangat berbasis petani.

Tetapi yang pasti, pengalaman dan pembuktian menunjukkan bahwa pertanian organik dapat dilakukan. Pemberian kesuburannya pun dapat dilakukan sendiri sekalipun bahan bakunya membuat sendiri dan bukan hasil pabrikan. Untuk menjembatani itu semua, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Bale Pare Pertanian Organik Karawang menyediakan upaya sebagai “transformer” efektif berbasis petani. Pengalaman P4S Bale Pare menunjukkan, hasil riset-riset internal tentang pembuatan pupuk organik cair dan pupuk organik padat yang didokumentasi dengan baik dapat mengkontribusi kepada optimalisasi keyakinan budidaya organik dan siap untuk berbagi kepada stakeholder pertanian.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× How can I help you?